gwa uda berada di Kota Tangerang dan
melaksanakan Outbound di hari pertama yang dibina oleh Bapak Stanley. Saat outbound
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu tim kuda yang dipimpin oleh Reka, tim kerbau
yang dipimpin oleh Reza, tim harimau yang dipimpin oleh Gempa, dan tim matahari
dipimppin oleh Cici. Langsung aja pada topic pembicaraan yaitu “Tiap Tim Berjualan
bolpoin”.
Disaat itu kita disuruh untuk membuang rasa malu, berani, malas, dan
berusaha untuk belajar berwirausaha. Kita disuruh menjual bolpoin yang seharga
Rp. 2500 dengan harga setinggi – tingginya dengan alasan untuk membantu
teman-teman kita yang juga berkuliah di ITB SEAMOLEC yang saat ini kesulitan
dalam biaya. Saat itu gwa ada di tim kerbau nih bersama Reza dkk. Kita diberi
waktu 1 jam untuk keliling menjual bolpoin tersebut, jika tim kita berpenghasilan
yang lebih banyak dari tim lain, kita akan menang. Tim kerbau dibagi lagi dan
gwa waktu itu dengan Alman, Wuri, dan Imam.
Jam 5 tepat gwa dan teman – teman mulai
berpencar mencari mangsa (kayak harimau aja, padahal kerbau) / pembeli, pertama
kita coba tawarkan kepada seseorang pegawai yang sedang berjalan dengan payung,
sebelum gwa menawarkannya, gwa bilang pada diri sendiri “bismillah aku bisa”. Gwa
langsung aja bilang, “permisi ibu, maaf sebelumnya udah mengganggu perjalanan
ibu, hujan-hujan pula, bisa minta waktunya sebentar, ibu?”,
saat itu lagi hujan yang lumayan deres, dan ibu itu bilang “iya, ada apa?” sambil berjalan, gwa langsung aja bacot yang sopan santun pada ibu itu “begini ibu, kami semua ini mahasiswa ITB yang sedang menjalani matrikulasi dan outbound di SEAMOLEC, kita disini disuruh untuk berlomba dengan tim lain, untuk menghilangkan rasa malu, berani, belajar berwirausaha, dan berusaha menjadi enterpreuneur, disini kita disuruh menjual bolpoin yang semula harga ditoko hanya Rp. 2500 menjadi Rp. 50.000 untuk membantu teman kami yang sedang kesulitan pada keuangannya. Jika ibu dengan ikhlas mau membeli dengan harga yang lebih, ALHAMDULILAAAH, saya sangat berterimakasih kepada ibu” jantung gwa saat itu lagi DAG-DIG-DUG. Dan ibu itu menjawab “waduh, saya udah punya bullpen banyak nih, gimana?” tambah ngebut aja ibu itu jalannya, lalu gwa bilang, “hmmm, begitu ya ibu, ya udah lah bu, terserah ibu mau kasih harga berapa untuk membantu teman kami dengan iklhas bu, pliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis (muka memelas)”, ekting gwa mulai deh, lalu ibu itu bilang “boleh ditawar yah? 10 ribu aja ya.? Gak papa kan?” Tanya ibu itu sambil ngambil uang di tas nya. lalu gwa bilang “ok lah ibuk, gak apa apa, makasih banyak bu yaaa, semoga ibu selalu diberi rejeki dan sukses selalu, sekali lagi makasih ya bu, hati-hati dijalan”. lalu ibu itu tambah ngebut aja jalannya sambil bilang “iyaaa sama-sama”.
saat itu lagi hujan yang lumayan deres, dan ibu itu bilang “iya, ada apa?” sambil berjalan, gwa langsung aja bacot yang sopan santun pada ibu itu “begini ibu, kami semua ini mahasiswa ITB yang sedang menjalani matrikulasi dan outbound di SEAMOLEC, kita disini disuruh untuk berlomba dengan tim lain, untuk menghilangkan rasa malu, berani, belajar berwirausaha, dan berusaha menjadi enterpreuneur, disini kita disuruh menjual bolpoin yang semula harga ditoko hanya Rp. 2500 menjadi Rp. 50.000 untuk membantu teman kami yang sedang kesulitan pada keuangannya. Jika ibu dengan ikhlas mau membeli dengan harga yang lebih, ALHAMDULILAAAH, saya sangat berterimakasih kepada ibu” jantung gwa saat itu lagi DAG-DIG-DUG. Dan ibu itu menjawab “waduh, saya udah punya bullpen banyak nih, gimana?” tambah ngebut aja ibu itu jalannya, lalu gwa bilang, “hmmm, begitu ya ibu, ya udah lah bu, terserah ibu mau kasih harga berapa untuk membantu teman kami dengan iklhas bu, pliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis (muka memelas)”, ekting gwa mulai deh, lalu ibu itu bilang “boleh ditawar yah? 10 ribu aja ya.? Gak papa kan?” Tanya ibu itu sambil ngambil uang di tas nya. lalu gwa bilang “ok lah ibuk, gak apa apa, makasih banyak bu yaaa, semoga ibu selalu diberi rejeki dan sukses selalu, sekali lagi makasih ya bu, hati-hati dijalan”. lalu ibu itu tambah ngebut aja jalannya sambil bilang “iyaaa sama-sama”.
Makin lama hujan makin deres banget,
jadi bingung mau kemana, akhirnya gwa sama temen-temen berteduh d’masjid. Saat berteduh
gwa bertemu sama bapak-bapak yang habis sholat ashar yang juga berteduh
menunggu hujan reda. Gwa berfikir, kelihatannya bapak ini mau bantu gak ya? Tapi
wajah nya nunduk terus, apa dia lagi BAD MOOD ya? Saat itu gwa ragu-ragu mau
nyamperin bapak itu. Akhirnya gwa beranikan diri berdua dengan temen gwa sapa
tau bapak itu mau beramal hehehehe. Epret epret epret buss buss buss gwa
basa-basi seperti pada pembeli bolpoin pertama tapi gwa mathok dengan harga Rp.
25.000, tapi alhamdulilah bapak itu mau ngeluarin uang dari dalam dompetnya dan
memberi kita uang yang lebih yaitu Rp. 30.000, alhamdulilaaaaah banget bapak
itu mau beramal pada kita. Akhirnya 2 bolpoin terjual, dan uang terkumpul
40.000.
tepat pukul 6 sore dan waktu habis, lalu kita bergegas menuju ruangan
dan berkumpul. Dan tim kerbau berhasil mengumpulkan Rp. 355.000. lupa gwa tim
siapa yang ngedapetin penghasilan terbanyak hahaha.
Begitulah ceritaku saat –
saat berjualan bolpoin bersama tim kerbau. Kalau ada yang baca, jangan lupa
tinggalin jejak kalian ya, please.
Blogger : daneyandromeda.blogspot.com
Facebook : Daney Andromeda (D)
Twitter : @andromeda1991
YM : daney.andromeda@yahoo.com
Gmail : daney.andromeda@gmail.com
Moto : Hanya cukup bersabar, semua akan berubah.
Facebook : Daney Andromeda (D)
Twitter : @andromeda1991
YM : daney.andromeda@yahoo.com
Gmail : daney.andromeda@gmail.com
Moto : Hanya cukup bersabar, semua akan berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar